Rabu, 13 Februari 2019

CATATAN PENDAKIAN. KECIL-KECIL CABE RAWIT!! GUNUNG GUNTUR VIA CITIIS


Pendakian Gunung Guntur 2249 Mdpl Via Jalur Citiis

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh 

Jadi kali ini aku bakal cerita pengalaman aku mendaki gunung. Yups! Gunung guntur yang kali ini jadi topik cerita kita. Gaperlu lama-lama, langsung aja deh yuk cerita. 

Pertama-tama, kita kenalan dulu nih sama gunung satu ini! 

Gunung Guntur adalah gunung berapi bertipe stratovolcano yang terdapat di Sirnajaya, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dan memiliki ketinggian 2.249 meter dpl. Gunung Guntur pernah menjadi gunung berapi paling aktif di pulau Jawa pada dekade 1800 an. Tapi sejak itu aktivitasnya kembali menurun. 

Gunung Guntur berdekatan dengan gunung-gunung lainya yang mengelilingi kota Garut. Di sebelah selatan Gunung Guntur, ada Gunung Putri yang berhadapan dengan Gunung Cikuray dan Gunung Papandayan, kemudian di sebelah barat ada Gunung Masigit, Gunung Parupuyan, dan gunung lainnya. Gunung Guntur sendiri mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. 


Pendakian 

Yang mau aku ceritain kali ini pendakian di bulan September 2018. Bermula dari ajakan teman yang yang lagi gabut mendadak di satu grup WhatsApp, dari situ lah kita bergerak. 

Awalnya sih aku cuma iseng aja jawab pertanyaan dia yang nanya "Ada yang mau nanjak gak minggu ini?" niat bercanda, aku bales "Hayok bang. Mau kemana nih?" tapi ternyata doi nanggepin serius gaes hahaha. Alhasil kita deal untuk prepare besok pagi dan jalan sore harinya. 

Perjalanan dari Jakarta sampai Garut memakan waktu 4-5 jam. Karena sampai di basecamp sudah malam, kami memilih istirahat dan mulai pendakian pagi hari. Di basecamp kami ngobrol ngalor ngidul sama Mang Asep dan Pak RT.

Esok pagi, sebelum berangkat kami mengisi formulir simaksi untuk di serahkan di pos 1 dan pos 3. Dari basecamp sampai di pos 1 kita akan disuguhkan trek pasir bekas pertambangan dengan bukit-bukit yang cukup tinggi. Di sepanjang jalur ini nggak ada pohon yang rindang. Jadi kalau cuaca cerah kita bisa lihat view kota Garut yang ciamik. Tapi memang agak panas kalau pendakian kita pas kemarau. Dari basecamp sampai pos 1 memakan waktu sekitar 45 menit sampai satu jam.





Next mulai masuk hutan. Disini treknya bisa dibilang paling menyenangkan. Oiya, di sepanjang jalur pendakian ini banyak banget warung loh gaes. Gak takut deh buat kelaparan dan kehausan. Sebelum pos 1 atau pos laporan, kita milih untuk break makan dan ngopi juga tidur pagi.

Setelah istirahat, kita memutuskan untuk lanjut treking setelah sholat Dzuhur. Jadi waktu tidur itu sekitar 3-4 jam haha. Next, kita laporan di pos 1 dgn menyerahkan formulir yang sudah di isi saat di basecamp dengan jaminan ktp leader tim.

Karena sudah masuk hutan, perjalanan jadi lebih ringan karena nggak terik seperti trek awal. Setelah berjalan sekitar 15-20 menit, kita akan ketemu aliran sungai dari Curug Citiis. Kalian bisa membersihkan badan atau sekedar membasuh muka yang kelelahan. Suegeeeeerrrr. Tapi hati-hati sama bawaan yaa!

Setelah lewat sungai, disini lah gregetnya jalur Citiis. Kita bakal lewatin trek yang bikin dengkul lemes. Yaps! Trek batu. Di trek ini kita dituntut lebih hati-hati dan punya tenaga ekstra. Karena pijakan antara batu satu dengan yang lain cukup tinggi. Kemiringan jalur ini hampir 70°. Kalau lagi musim kemarau, jalur ini berdebu banget. Dan kalau musim hujan licin luar biasa. Tapi sebelum trek batu, lagi-lagi kita memilih untuk tidur. Banyak pendaki lain yang menyapa dan geleng-geleng kepala liat kita berempat. Habis lah waktu sekitar 1 jam 30 menit kita tidur.

Lanjut lah kita jalan sekitar pukul 2. Karena teman ku ini tahu jalur lama yang udah mulai ketutup, kita putuskan untuk buka jalur di jalur lama itu untuk sedikit ngurangin trek batu tadi. Normalnya trek batu itu bisa dilewatin selama 60-90 menit. Tapi, dengan buka jalur tadi kita lewat trek batu cuma sekitar 45-50 menit (tanpa istirahat tidur). Tapi kalau nggak tau jalur lama, disarankan nggak buka jalur yaa. Tetap utamakan keselamatan!

Setelah jalur batu, kita akan lewat jalur pasir sampai di pos 3. Sepanjang jalur ini panas karena tidak ada pepohonan, yang ada hanya padang ilalang yang luas. Disarankan jika pendakian siang kalian membawa topi dan sejenisnya untuk melindungi dan sedikit mengurangi sinar matahari menyentuh langsung kulit kalian. Di pos 3 ini lah tempat kita bisa mendirikan camp. Disini sekarang sudah banyak fasilitasnya seperti mushollah, wc, dan juga tersedianya air yang berlimpah.

Singkat cerita, setelah bermalam, kita memutuskan summit jam 3.30. Gunung Guntur punya 4 puncak. Yang masing-masing punak punya kesulitan, resiko dan estimasi yang berbeda. Dari pos 3 ke pincak 1 memakan waktu sekitar 60-90 menit. Dari puncak 1 ke puncak 2 sekitar 20-30 menit. Dari puncak 2 ke puncak 3 sekitar 30 menit, dan dari puncak 3 ke puncak 4 sekitar 30-45 menit.

Jalur yang di lalui menuju puncak cukup extreme, berpasir halus sampai besar. Maklum saja, Guntur memang gunung berapi. Karenanya banyak yang menjuluki Gunung Guntur sebagai "Miniaturnya Semeru". Jika cerah, dari Puncak 1 kita sudah bisa melihat view Gunung Cikuray dengan lautan awannya yang mempesona.



Okey, sekian cerita pendakian Gunung Guntur kali ini. Semoga nggak boring yaa bacanya. Terakhir, untuk kalian yang ingin mendaki gunung Guntur disarankan untuk siapkan tenaga ekstra yaa. Semoga tulisan tadi bisa sedikit mencerahkan pikiran kalian yang ingin ke gunung ini.

Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Senin, 07 Januari 2019

BAB 13 Permodalan, Break Evnet Point (BEP) dan Net Present Value (NPV)

Permodalan, Break Evnet Point (BEP) dan Net Present Value (NPV)


Seperti yang kita ketahui, dalam menjalankan sebuah perusahaan, tidaklah berjalan mulus seperti yang kita harapkan. Maka dari itu, kita perlu melakukan beberapa perhitungan yang dapat membantu kita dalam membuat keputusan, berdasarkan modal dan cash flow perusahaan. Terdapat 3 macam perhitungan yang dapat digunakan yaitu:
1. Return On Investment
Berdasarkan salah satu dokumen di Academia.edu, pengertian dari ROI adalah sebagai salah satu bentuk profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan modal yang ditanamkan, untuk menghasilkan keuntungan (Ruliarsa). Berdasarkan pengertian ROI, dapat dikatakan bahwa keuntungan yang dihasilkan sebuah perusahaan, berhubungan dengan jumlah keuntungan investasi yang akan dihasilkan. Berikut merupakan rumus menghitung ROI:
sdsBeberapa kegunaan menganalisis profitabilitas investasi menggunakan ROI:
  1. Dengan menggunakan teknik analisa ROI, perusahaan dapat mengukur efisiensi penggunaan modal, efisiensi produksi dan efisiensi bagian penjualan.
  2. ROI selain berguna untuk keperluan control, juga berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya, ROI dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan kalau perusahaan akan mengadakan expansi
2. Break Even Point (BEP)
Manfaat Break Even Point (BEP) yang dibahas berikut adalah untuk menghitung perkiraan kapan perusahaan akan mencapai titik dimana total pengeluaran sama dengan total keuntungan yang didapat (Hall, Google Books Result, 2012). Berikut merupakan contoh grafik yang mengambarkan titik BEP:
adasdBerdasarkan perhitungan dari rumus berikut, perusaan dapat mengestimasi waktu akan mencapai BEP, setelah tahun yang mengalami kerugian:
bep
Keterangan:
Nyncf adalah number of years of negative cash flow, yang berarti adalah BEP akan dihitung dari tahun setelah cash flow perusahaan mengalami kerugian.
3. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) berguna untuk mengukur kemampuan dan peluang sebuah perusahaan dalam menjalankan investasinya sampai beberapa tahun yang akan datang, saat nilai mata uang berubah dan berdampak pada cash flowperusahaan.
Berikut merupakan langkah untuk menghitung NPV:
a. Pertama, hitung Present Value (PV) dari total pengeluaran per tahun dan Present Value (PV) dari total keuntungan per tahun.
pvb. Kedua, jumlahkan masing-masing Present Value (PV) total keuntungan dan Present Value (PV) total pengeluaran, lalu cari selisih antara jumlah keduanya.
npv
Investasi perusahaan yang memiliki positif NPV, berarti memiliki kemampuan secara financial untuk melanjutkan investasi tersebut (Hall, Google Books Result, 2012). Dari seluruh perhitungan yang telah dilakukan, lebih baik untuk mengambil keputusan berdasarkan NPV, karena keputusan tersebut adalah keputusan optimal bagi investasi perusahaan untuk tahun-tahun mendatang

BAB 12 Pengertian, Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan

Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah segala kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan.

Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan utama Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai yang dimiliki perusahaan atau memberikan nilai tambah terhadap asset yang dimiliki oleh pemegang saham.

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan terdiri dari:
  1. Keputusan Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam pencarian dana perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun eksternal perusahaan.
  2. Keputusan Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin, maupun aktiva finansial berupa surat-surat berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
  3. Keputusan Pengelolaan Aset, Kebijakan pengelolaan aset yang dimiliki secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pengertian Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan

Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi utama Manajemen Keuangan adalah sebagai berikut:
  1. Planning atau Perencanaan Keuangan, meliputi Perencanaan Arus Kas dan Rugi Laba.
  2. Budgeting atau Anggaran, perencanaan penerimaan dan pengalokasian anggaran biaya secara efisien dan memaksimalkan dana yang dimiliki.
  3. Controlling atau Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan perusahaan.
  4. Auditing atau Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan.
  5. Reporting atau Pelaporan Keuangan, menyediakan laporan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan. 

BAB 11 Manajemen Pemasaran Dalam Organisasi Bisnis


Abstract

Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya

Manajemen Pemasaran Dalam Organisasi Bisnis

12.1. Konsep Dasar Pemasaran
Kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun perdagangan. Definisi pemasaran dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran adalah  Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.

Definisi Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Peran manajer pemasaran dibutuhkan, dengan tugas dari manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen pemasaran, menurut Philip Kotler adalah : Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi.

Untuk membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat penting agar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Penerapan merupakan kegiatan untuk menjalankan rencana. Fungsi pengawasan adalah untuk mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan.

Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Konsep pemasaran perlu dilaksanakan, karena dapat meningkatkan penjualan dengan :
  • Membuat barang yang mudah penggunaannya
  • Mudah pembeliaannya
  • Mudah pemeliharaannya
Konsep pemasaran disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yaitu :
  • ·         Orientasi konsumen / pasar / pembeli
  • ·         Volume penjualan yang menguntungkan
  • Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan. Jika suatu perusahaan yang ingin mempraktekkan konsep pemasaran berorientasi konsumen ini harus :Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi

  1. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya
  2. Menentukan produk dan program pemasarannya
  3. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik


12.2. Perencanaan Pemasaran

Perencanaan sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan dimasa mendatang. Tanpa perencanaan, sebuah organisasi kemungkinan akan mengambil cara-cara yang ekstrim untuk menghindari kerugian atau untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Perencanaan dapat mencakup suatu periode waktu yang panjang atau periode waktu yang pendek. Perencanaan jangka panjang (untuk 3, 5, 10 atau bahkan 25 tahun) dan Perencanaan jangka pendek, periode waktunya relatif pendek, yaitu satu tahun atau kurang . Terdapat tiga macam konsep perencanaan, yaitu :
·         Perencanaan perusahaan secara keseluruhan
·         Perencanaan pemasaran
·         Rencana Pemasaran Tahunan

Jika manajer sudah menetapkan untuk mencapai suatu tingkat penjualan tertentu, dan kemudian perlu dibuat keputusan-keputusan dibidang pemasaran, produksi, keuangan dan personalia. Yang menjadi pertimbangan dalam merumuskan rencana pemasaran adalah :
·         Target Penjualan
Target penjualan ini ditetapkan berdasarkan analisa berbagai macam kemungkinan strategi pemasaran yang menguntungkan.
·         Anggaran Pemasaran
Biasanya anggaran yang menyeluruh ini ditetapkan berdasarkan suatu persentase (%) dari target penjualan. Jika perusahaan ingin meningkatkan market share nya, maka persentase tersebut juga harus ditingkatkan.

·         Alokasi Marketing Mix

Perusahaan harus menetapkan bagaimana mengalokasikan anggaran pemasaran untuk suatu produk ke berbagai alat pemasaran seperti periklanan, promosi penjualan, dan personal selling.
·         Penetapan harga
Penetapan harga merupakan satu elemen yang menghasilkan laba di dalam rencana pemasaran. Perusahaan harus menetapkan harga dan daftar harga sebelum diberikan potongan. Selain itu juga harus mempertimbangkan faktor permintaan, biaya dan persaingan dalam menetapkan harga yang direncanakan.
·         Alokasi anggaran pemasaran pada produk
Secara umum perusahaan tidak hanya menghasilkan satu macam produk saja, tetapi beberapa macam. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menentukan produk mana yang harus ditambah atau dikurangi anggarannya adalah :
-          Jumlah product line
-          Banyaknya product mix
-          Jenis produk yang mempunyai permintaan cukup banyak baik pada saat sekarang maupun saat yang akan datang
-          Jenis produk yang permintaannya sedikit
   

12.3. Strategi Pemasaran

Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Strategi dibuat berdasarkan suatu tujuan
Elemen-elemen strategi pemasaran beserta hubungan antara masing-masing elemen dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 12.1. Elemen Strategi Pemasaran
Pengembangan Strategi Pemasaran, terdapat lima (5) konsep yang mendasari suatu strategi pemasaran, yaitu :

·         Segmentasi pasar
Merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar itu terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Dalam setiap segmen terdapat pembeli-pembeli yang mempunyai :
-          Kebutuhan yang berbeda-beda
-          Pola pembelian  yang berbeda-beda
-          Tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai macam penawaran

·         Penentuan Posisi Pasar
Perusahaan berusaha memilih pola konsentrasi pasar khusus yang dapat memberikan kesempatan maksimum untuk mencapai tujuan sebagai pelopor. Perusahaan baru dapat beroperasi setelah memperoleh posisi tertentu di pasar. Untuk mencapai posisi yang kuat perusahaan harus dapat memasuki segmen pasar yang menghasilkan penjualan serta tingkat laba paling besar.

·         Strategi Memasuki Pasar
Adalah menentukan bagaimana memasuki segmen pasar yang dituju. Perusahaan dapat menempuh beberapa cara untuk memasuki segmen pasar yang dituju, yaitu :
-          Membeli perusahaan lain
-          Berkembang sendiri
-          Mengadakan kerjasama dengan perusahaan lain

·         Strategi Marketing Mix
Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Variabel-variabel marketing mix ini dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil suatu strategi dalam usaha mendapatkan posisi yang kuat dipasar.

·         Strategi Penentuan Waktu
Perusahaan dapat mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan apabila bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat. Oleh karena itu masalah penentuan waktu yang tepat sangat penting bagi perusahaan untuk melaksanakan program pemasarannya

12.4. Manajemen Distribusi Pemasaran

Saluran distribusi disebut juga sebagai saluran perdagangan atau saluran pemasaran atau suatu rute atau jalur perdagangan.
Menurut David A. Revzan mengatakan bahwa Saluran merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sarnpai pada pemakai. Menurut The American Marketing Association, bahwa Saluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui mana sebuah komoditi, produk, atau jasa dipasarkan.
Definisi lain dari C. Glenn Walters, bahwa Saluran adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan phisik dan nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
Konsep tentang saluran pemasaran berorientasi pada keputusan pada fungsi-fungsi saluran tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya beberapa strategi. strategi mempunyai hubungan yang erat dengan manajemen secara fisik maupun non fisik daripada saluran. Jadi, menurut C. Glenn Walters, manajemen saluran dapat didefinisikan sebagai berikut :
            Manajemen Saluran adalah pengembangan strategi yang searah didasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan barang-barang secara fisik maupun non fisik guna mencapai tujuan perusahaan dan berada di dalam kondisi lingkungan tertentu.
Perantara pemasaran merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di bidang distribusi., adalah :
·         Perantara pedagang
·         Perantara agen

            Alasan utama untuk menggunakan perantara adalah bahwa mereka dapat membantu meningkatkan efisiensi distribusi. Beberapa keuntungan yang diperoleh bila menggunakan perantara, adalah :
1.      Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen.
2.      Kegiatan distribusinya cukup baik bila perantara sudah mempunyai pengalaman.
3.      Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk beberapa jenis produk tertentu.
4.      Perantara dapat membantu di bidang pengangkutan dengan menyediakan alat-alat transpor sehingga meringankan beban produsen maupun konsumen untuk mencarinya.
5.      Perantara dapat membantu di bidang penyimpanan den menyediakan fasilitas-fasilitas penyimpanan.
6.      Perantara dapat membantu di bidang keuangan dengan menyediakan sejumlah dana untuk melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli akhir, atau untuk melakukan pembelian tunai dan produsen.
7.      Keuntungan lain yang dapat diharapkan oleh produsen dari perantara ini adalah :
         Membantu dalam pencarian konsumen.
         Membantu dalam kegiatan promosi.
         Membantu dalam penyediaan informasi.
         Membantu dalam pengepakan dan pembungkusan.
         Membantu dalam penyortiran.

Dalam penyaluran barang konsumsi yang ditujukan untuk pasar konsumen, terdapat lima macam saluran. Pada setiap saluran, produsen mempunyai alternatif yang sama untuk menggunakan kantor dan cabang penjualan. Adapun macam-macam saluran distribusi barang konsumsi adalah :
1.      Produsen – Konsumen.
Jenis saluran yang paling pendek, dan paling sederhana. Tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkan melalui Pos atau langsung mendatangi rumah konsumen. Disebut juga saluran distribusi langsung.
2.      Produsen – Pengecer – Konsumen
Pengecer besar langsung melakukan pembelian pada produsen, beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen.
3.      Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen.
Saluran seperti ini banyak digunakan oleh produsen dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani oleh pengecer saja.
4.      Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen.
Produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Dia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.

5.      Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil.

Saluran perdagangan untuk barang industri terdapat empat macam saluran yang dapat digunakan untuk mencapai pemakai industri. Keempat macam saluran distribusi tersebut adalah :
1.      Produsen – Pemakai Industri
Saluran distribusi dari produsen ke pemakai industri merupakan saluran yang paling pendek, disebut sebagai saluran distribusi langsung. Saluran semacam ini cocok untuk barang-barang industri seperti : lokomotif, kapal, pesawat terbang, dll.
2.      Produsen – Distributor Industri – Pemakai industry
Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan aksesories atau equipment kecil dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya. Produsen lain yang dapat menggunakan distributor industri sebagai penyalurnya antara lain : produsen bahan bangunan, produsen alat-alat untuk pembangunan, produsen alat pendingin udara.
3.      Produsen – Agen – Pemakai Industri
Saluran distribusi yang dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran atau perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru, lebih suka menggunakan agen.
4.      Produsen – agen – Distributor Industri – Pemakai Industri
Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu faktor penyimpanan pada saluran perlu dipertimbangkan pula. Dalam hal ini agen penunjang seperti agen penyimpanan sangat penting peranannya

Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut adalah :
1.      Pertimbangan Pasar
Saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, maka keadaan pasar ini merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran. Beberapa faktor pasar yang perlu diperhatikan adalah :
a.     Konsumen / pasar industri
b.    Jumlah pembeli potensial
c.     Konsentrasi pasar secara geografis
d.    Jumlah pesanan
e.     Kebiasaan dalam pembelian
·         kemauan untuk membelanjakan uangnya
·         tertariknya pada pembelian dengan kredit
·         lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali
·         tertariknya pada pelayanan penjual
2.      Pertimbangan Barang
a.       Nilai unit
b.      Besar dan berat barang
  1. Mudah rusaknya barang
d.      Sifat teknis
e.       Barang standard dan pesanan
f.       Luasnya product line
3.      Pertimbangan Perusahaan
a.       Sumber pembelanjaan
  1. Pengalaman dan kemampuan manajemen
  2. Pengawasan saluran
  3. Pelayanan yang diberikan oleh penjual
4.      Pertimbangan Perantara
a.       Pelayanan yang diberikan oleh perantara
b.      Kegunaan perantara
c.       Sikap Perantara terhadap kebijaksanaan produsen
d.      Volume penjualan
e.       Ongkos

Setelah menentukan banyaknya saluran distribusi yang akan dipakai, perusahaan/produsen perlu menentukan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai pedagang besar atau pengecer. Dalam hal ini produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu :
1.      Distribusi Intensif
Distribusi Intensif  dapat dilakukan oleh produsen yang menjual barang konvenien. Perusahaan berusaha menggunakan penyalur, terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan mencapai konsumen. Untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen. Sedangkan untuk barang industri, distribusi intensif umumnya terbatas untuk jenis operating supplies atau barang standard lainnya, seperti obeng, minyak pelumas, dan lainnya.
2.      Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih suatu jumlah pedagang besar/ pengecer yang terbatas dalam suatu daerah geografis. Biasanya saluran ini dipakai untuk memasarkan produk baru, barang shopping atau barang special, dan barang industri jenis accessory equipment. Penggunaan saluran distribusi selektif ini dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang tidak menguntungkan dan meningkatkan volume penjualan dengan jumlah transaksi lebih terbatas.
3.      Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif ini dilakukan oleh perusahan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar tertentu. Jadi produsen/ penyedia hanya menjual produknya kepada satu pedagang besar atau satu pengecer saja. Pada umumnya, distribusi eksklusif ini banyak dipakai :
a.                               Untuk barang-barang special
b.      Apabila penyalur bersedia membuat persediaan dalam jumlah besar sehingga pembeli lebih leluasa dalam memilih produk yang akan dibelinya
c.       Apabila produk yang dijual memerlukan servis sesudah penjualan (pemasangan, reparasi, dsb).

Tabel 12.1. Alternatif Strategi Distribusi untuk Barang Konsumsi
Berdasarkan Intensitasnya

Jenis Barang Konsumsi
Panjangnya
Saluran
Alternatif Strategi Distribusi
Pola Distribusi dlm Pasar yang ada
Konvenien

Shopping

Spesial

Umumnya panjang
Umumnya sedang
Umumnya pendek
Intensif

Selektif

Eksklusif
Menyebar (banyak)

Jarang (beberapa)

Terpusat (satu)

12.5. Pengenalan Pasar

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial  dan infrastruktur  terdapat usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja   untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang .
Pasar adalah tempat pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk saling melakukan pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan Setidaknya dibutuhkan tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga terdapat persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan.
Pengenalan pasar adalah usaha  untuk mengetahui potensi pembeli atau konsumen dengan mengetahui kebutuhannya. Pengelompokkan pasar secara umum sangat bervariasi mulai dari ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan.
Teknik yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan pasar yaitu :
1.      Mengelompokan pasar
Yang menjadi hal terpenting dalam memasarkan barang dan jasa adalah mengetahui siapa pembeli dan apa yang dibutuhkan  mereka. Pengelompokan pembeli dapat dilakukan berdasarkan lokasi tempat tinggal, jenis kelompok, demografi, psikologis
2.      Masa peredaran barang dan jasa
Setiap barang yang ada di pasar memiliki siklus hidup yang di mulai dari tahap perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan tahap penurunan, dengan mengetahui peredaran barang dan jasa maka dapat diketahui masa edar atau siklus hidup, informasi layak atau tidak layak untuk masuk ke dalam usaha baru atau dapat mengatur masa edar barang pada setiap siklus.
3.      Analisis SWOT
Analisis SWOT di gunakan untuk mengetahui posisi usaha sendiri dan posisi pesaing di pasar.

12.6. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari (1)  pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, (2) bauran pemasaran, dan (3) alokasi pemasaran.
Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Posisi perusahaan dalam bersaing di dunia industri sebagai berikut.
1.    Dominan.
Perusahaan mampu mengendalikan pesaing-pesaing yang lain serta memiliki banyak pilihan dalam menentukan strategi.
2.    Kuat.
Perusahaan mampu bertindak bebas tanpa membahayakan posisi jangka panjangnya walaupun pesaing-pesaing berbuat apa saja yang dikehendaki.
3.    Baik.
Perusahaan mempunyai kekuatan dalam strategi tertentu serta mempunyai peluang di atas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
4.    Sedang.
Prestasi perusahaan cukup memuaskan untuk kelangsungan usahanya, namun sering kalah dari perusahaan yang dominan dan peluang yang dimiliki untuk meningkatkan posisinya cenderung rendah.
5.    Lemah.
Perusahaan tampil tidak memuaskan tetapi memiliki peluang untuk perbaikan. Jika tidak ingin keluar dari industri solusinya harus mengubah diri berinovasi.
6.    Tidak ada harapan.
Perusahaan berprestasi dengan sangat tidak memuaskan serta tidak memiliki peluang perbaikan.

Secara umum dalam pemasaran, strategi pemasaran yang dapat dilakukan dan di pilih adalah :
1.      Menembus pasar
Strategi untuk menembus pasar dengan sasaran konsumen yang belum tercapai atau memasuki sasaran pasar baru.
2.      Mengembangkan pasar
Strategi memasuki sasaran pasar baru dengan konsumen baru yang disebabkan sasaran pasar lama sudah tidak kondusif atau jenuh.
3.      Mengembangkan produk
Strategi mengembangkan produk dan jasa dengan menggunakan cara proses produksi yang lama
4.      Diversifikasi produk
Strategi mengembangkan varian produk baru yang masih berkaitan dengan produk lama
5.      Menerapkan biaya murah
Strategi penjualan dengan harga lebih murah berdasarkan pada biaya produksi yang rendah.
6.      Memfokuskan pada pasar
Strategi memfokuskan pada segmen pasar tertentu dengan memberikan konsep layanan khusus, yang membedakan dengan pesaing.
7.      Diferensiasi produk
Strategi yang berkonsentrasi pada penciptaan barang dan jasa baru yang sangat berbeda dengan pasar an pesaing yang ada

12.7. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran atau marketing mix disebut juga alat pemasaran , memiliki peranan penting untuk mempengaruhi konsumen untuk dapat membeli produk barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen ke pasar. Konsep bauran pemasaran ini dilakukan oleh produsen setelah menentukan strategi pemasaran.
Definisi bauran pemasaran menurut Philip Kotler  dan Gary Armstrong adalah kumpulan alat pemasaran taktif terkendali yang di padukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.
Definisi menurut Buchari tahun 2008, bauran pemasaran adalah merupakan strategi mencapur kegiatan – kegiatan marketing, agar di cari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling memuaskan.
Berdasarkan definisi tersebut maka dapat di ambil kesimpulan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang dilakukan dengan mencampurkan kegiatan – kegiatan marketing, agar mendapatkan kombinasi yang maksimal untuk mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran, sehingga dapat mendatang hasil yang memuaskan.
Bauran pemasaran pertama kali di gunakan oleh Neil Borden tahun 1964 dalam artikel “ the concept of the marketing mix “ yang terdiri dari 12 aspek bauran pemasaran yaitu (1) Product planning, (2) Pricing, (3) Branding, (4) Channels of distribution, (5) Personal selling, (6) Advertising, (7) Promotions, (8) Packaging, (9) Display, (10) Servicing, (11) Physical handling, dan (12) Fact finding and analysis.
Pada tahun 1968 disederhanakan dan dipopulerkan oleh Jerome McCarthy ke dalam empat aspok pokok bauran pemasaran yang dikenal dengan istilah 4P, yaitu (1) Product, (23) Price, (3) Place dan (4) Promotion, dan kemudian kembangkan pada konsep pemasaran modern oleh Philip Kotler dan Gary Armstrong, dengan tetap menggunakan istilah 4P, yaitu :
  1. Product – produk
Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Contoh Variasi produk, kualitas, desain, fitur, nama merek, kemasan, ukuran, layanan, garansi, dan retur.
  1. Price – harga
Harga adalah sejumlah uang yang harus di bayarkan oleh konsumen untuk memperoleh produk yang disebabkan oleh munculnya transaksi. Contoh Harga katalog, diskon, potongan khusus, periode pembayaran, dan persyaratan kredit.
  1. Place – tempat
Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi konsumen di pasar sasaran. Contoh Promosi penjualan, periklanan, personal sellingpublic relations, dan direct marketing.
  1. Promotion – promosi
Promosi adalah aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk konsumen untuk membeli. Contoh Saluran distribusi, cakupan distribusi, kelengkapan produk, lokasi, persediaan, fasilitas penyimpanan, pengedaran dan transportasi.

Seiring waktu konsep bauran pemasaran 4P mendapatkan kritikan dari para ahli marketing , pada tahun 1981 Borden N.H dalam artikel the concept of the marketing mix, mengemukakan pandangan bauran pemasaran jasa dengan menambahkan tiga elemen bauran pemasaran menjadi 7P. Tiga elemen tersebut adalah :

  1. Participants – people – orangOrang merupakan unsur vital dalam industry jasa, setiap orang merupakan part-time marketer yang tindakan dan perilakunya memiliki dampak langsung pada output yang diterima konsumen.
  1. Physical evidence – bukti fisikSalah satu unsur penting dalam bauran pemasaran jasa adalah dengan mengurangi tingkat resiko dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa.
  1. Process – prosesProses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen.

Dalam perkembangan pemasaran modern pada tahun 2006 , Philip Kotler dan Kevin Lane Keller melakukan modifikasi elemen bauran pemasaran 4P sebagai evolusi dari manajemen pemasaran, yaitu ;
  1. People
  2. Processes
  3. Programs – Mencakup product, price, place, promotion
  4. Performance

Modifikasi bauran pemasaran ini disebut dengan model bauran pemasaran holictic marketing, model 4P ini masih tetap paling popular dan menjadi elemen kunci dalam berbagai literature pemasaran, penggunaan model bauran pemasaran digunakan tergantung pada jenis industry dan target rencana pemasarannya.

Daftar Pustaka

  1. Burton Marcus. (1980). Modern Marketing Management, Edisi Kedua, Random House, New York.
  2. Borden, N. H. (1984). The Concept of the Marketing Mix. Journal of Advertising Research, Classics, 2(September) 
  3. Corl McDaniel Jr. (1979). Marketing, An Integrated Approach. Horper & Row. Publishers, Inc, New York.
  4. Philip Kotler, (2006). Manajemen Pemasaran :  Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Edisi Revisi. Edisi bahasa Indonesia. Prentice Hall
  5. Kotler, P., & Keller, K. L. (2006). Marketing Management (12th ed.) Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall
  6. Philip Kotler, Gary Armstrong. (2000). Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2.Edisi Bahasa Indonesia. Prentice Hall
  7. Swastha Basu , Irawan , (1983).  Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Liberty , Yogyakarta
  8. William J. Stanton, (1978). Fundamentals of Marketing, Edisi kelima, Kogakhusa, Mc.Graw-Hill, Tokyo.